Sabtu, 21 Juli 2012


PROGRAM LATIHAN SPRINT

PROGRAM LATIHAN ATLETIK
Untuk mencapai prestasi puncak dalam Olahraga harus latihan dari umur muda dan berlangsung 10 – 12 tahun . Dari Pereode yang panjang ini dibagi menjadi 3 tahapan latihan:
  1. Tahap Latihan Dasar
  2. Tahap Menengah ( Pembagunan )
  3. Tahap Lanjut ( Penampilan Puncak )
TAHAP PEMULA
Untuk Memulai Latihan yang sistimatik setip cabang olahraga di mulai dari umur yang berbeda-beda Latihan tahap dasar ini berlangsung selama 2 tahun tahap ini berisi :
  1. Menumbuhkan Rasa senang berolahraga
  2. Mengembangkan kapasitas fisik
  3. Mengajarkan Skil Dasar/Teknik Dasar
  4. Memberikan Pewngalaman bermcam gerak yang berbeda
  5. Menambahakan Kebiasaan yang baik ( Disiplin,berkosentrasi,keberanian ,dll)
TAHAP MENENGAH
  1. Melanjutkan perbaikan kondisi fisik umum,
  2. sudah mulai mengarah kepada kondisis fisik khusus ke cabang piihan masing-masing.
  3. Memperbaki kemampuan koordinasi yang benar dari kombinasi bermacam gerak.Mengajarkan ketrampilan gerak yang lebih sulit
  4. Penyempurnaan teknik dasar
  5. Pengetahuan tentang taktik
  6. Latiahan mengikuti kompetisi
TAHAP PENAMPILAN PUNCAK
Tujuan pokok pada tahap ini untuk mencapai penapilanan prestasi yang setinggi mungkin dan mempertahankan tingkat yang tingi selam mungkain.Tahap ini berisi bentuk latihan yang mengarah pada :
  1. Kelanjutan penguasaan ketrampilan
  2. Menjaga kestabilan prestasi dalam kondisi pertandingan yang berbeda-beda
  3. Pengembangan Gaya/kekhususan perorangan
  4. Peningkatan kondisis fisik yang paling tinggi
  5. Memberikan Pengalaman betanding yang beragam
  6. Keluwesan taktik dan kebebasan dalam menghadapi situasi pertandingan yang beragam.
SUSUNAN SATU SESI LATIHAN
  1. Pembukaan ( Pengantar) 5 ‘
  2. Pemanasan ( Warming up ) 20 ‘ – 30 ‘
  3. Bagian Utama ( Inti ) 60′ – 90 ‘
  4. Penutup (warming dwon ) 15 ‘
A. Pembukaan berisi :
  1. Penyampaian tujuan latihan saat itu dan harapam mengenai sikap yang ingin dicapai
  2. Penjelasan materi l;atihan untuk mencampa tujuan-tujuan tersebut
  3. Meberikan motifsi gar melaksanakan latihan denganm semangat yang tinggi
B. WARMING UP BERISI
Pada dasarnya bagian ini bertujuan menyiapkan organism atlit agar secara fisiologis dan psikologis siap menerima beban latihan pada bagian inti nanti .secara garis besar dapat berisi sebagai berikut :
  1. Mempelncar sirkulasi darah,melebarkan kapiler/mempelancar pergantian udara diparu-paru
  2. Penguluran dan mempertinggi kontraksi optot
  3. Melemaskan persendiaan-persendian
Beberapa pedoman dalam Warming Up
  • Sasaran Warming dari yang umum ke yang khusus
  • Dapat dilakuakan dalam bentuk Streching statis dan balistik,dalam bentuk permainan kecil, sebaiknya dimulai dengan jogging-ringan untuk lebih mempercepat meangasang kerja jantung dan paru-paru.
  • Gerakan dimulai dari intensitas ringan /sedang menujua kaearah yang beratataudari gerakan yang sederhana ke gerakan yang lebih komplek.
  • Latihan senam ( Calesthenik ) dalam warming Up harus dipilih secara tepat dan menyeluruh latihan yang berkisar antara 8 -12 macam dengan 16 kali ulangan
  • Warimg up tidak boleh membuat kaku dan dan tidak boleh melelahakn
  • Warming up untuk pertandingan mengandung unsure-unsur yang lebih lengkap dan lebih lama ( 30 – 40′) secara optimal siap bertanding
  • Pemansan dengan mengunakan yang sesuai dengan cabang olahraga, dilakukan setelah pemansaan umum.
BAGIAN UTAMA ( INTI )
Latihan inti dapat berisi dengan berbagai prinsip ;
  1. Dapat 1- 3 macam sasaran,sasaran dapat berupa kulatisa fisik,teknik,taktik atau kombinasi dari ketiganya
  2. Latihan teknik dan taknik atau kombinasi dari kedua unsure tsb, ataupun kombinasi dari ketiganya
  3. Latihan teknik dan taktik hendaknya diletakan pada bagian awal latihan inti jangan ada latihanynyang melelahakan sebelumnya.kalau latihan teknik dan teknik yang sangant komplek harus disderhanakan.
  4. Latihan teknik dan teknik dengan repetisi tinggi dan intenstas tinggi baru boleh diberikan apabila bentyuk gerakan tekniknya sudah dikuasai dengan baik/betul.
  5. Kalau Latihan berupa unsur kondisi fisik kecepatan harus diletakan pada bagian awaljuga,dimana dfisik masih dalam keadaan segar ( tidak boleh dalam kelelahan )
  6. Kalau kecepatan digabungkan dengan power juga kecepatan harus didahulukan
  7. Kalau kekuatan di kombinasikan dengan daya tahan,maka daya tahan diletakan pada bagian akhir inti.
  8. Jangan menggabungkan latihan kecepatan dengan daya tahan aerobic dalam satu seseion.
BAGIAN AKHIR (WARMINGDWON)
Bagian akhir dari suatu latihan disebut juga sebag penenangan Latihan inti , dapat berisi dengan berbagai prinsip
  1. Latihan jangan berhenti dengan tiba-tiba,( karena dapat menimbulkan stres, baik stress fisik maupun phiskis ) maka pelu ada penurunana perlahan-lahan-lahan sampai kembali keadan normal.
  2. Mengakiri suatu latihan dengan bermcam-macam seperti cara ; joggingringan,senam relaksasi bentk permainan kecil,strecing ringan mengaur irama pernafaasan ( inpirasi dan ekspirasi yang dalam )
  3. Bagian paling akhir sekali dapat berisi dangan ewaluasi beupa ceramah,diskusi atau koreksi-kareksi pelaksanan latihan yang baru saja dilakukan
  4. Secara psikologis latihan ditutup dengan kesan yang menyenangkan agar dapat menjaga dan meningkatkan motivasi untuk menhgadapi latihan beikutnya
PROGRAM LATIHAN SPRINT
A. LATIHAN TEKNIK DAN BENTUK LATIHAN
B. TAHAP LATIHAN
C. PROGRAM LATIHAN
  1. LATIHAHAN TEKNIK DAN BENTUK LATIHAN
Unsur Latihan Sprint
  • Teknik Start
  • Teknik Sprint
  • Teknik Finis
  1. Latihan teknik Start yang perlu diperhatikan
  1. Tahap bersdia
  2. Tahap siap
  3. Tahap dorongan
  4. Tahap Akselarsi
Bentuk latihan ;
ü Latihan start dari posisi duduk,berdiri, .latihan dorogan
ü Latihan star dan akselaris dngan jarak 10 sampai 30 meter
ü Latihan khusus gerakan tungkai,
ü Latihan dengan wariasai tahap star, besedia, siap yaa.
ü Dengan kecepaant gerak dan reaksi.
ü Latihan kekuatan dengan beban untuk otot otot ektensor dengan beban 3 set, 3 repetisi, dengan beban 90 % dari maksimal
ü Kekuatan Kecepatan dengan ; bebagai latihan denganm otot pendukung utam start9 tungkai ) sperti: Leg pes squat kaki. Satu kaki spli. Dengan dosis (60 -80 %) dengan 3 set, 6 repetisi beban 80 %
ü Latihan eknik /koordinasi
  1. Teknik Sprint
  1. Gerakan Keseluruhan. Ayuinan tangan, sikap badan.
  2. Tahap menumpu dan mendorong
  3. Tahap melayang pada saat lari
Bentuk Latihan :
Teknik koordinasi dengan cara latihan :
ü Sprint dril dengan cara tendang pantat. Angkat lutut, dan pelurusan
ü Sprint diril kombinasi sprin dengan jarak berfariasi
Latihan Kecepatan Gerak
ü Meningkat efisensi gerakan langkah dan panjang langkah
ü Lari system dari cepat kemudian lambat
ü Lari dari lambat kemudian sprint
ü Laari dari medan turun
Latihan Akselarsi
ü Strat dari berbagai posisi siap dan ya dengan jarak yang berbeda
ü Lai dengan peletakan tanda bilah pada lintasan
Latihan Kecepatan Maksimal
ü Latihan dengan strat melayang jarak 30 meter dengan 3 set 3 repetisi
ü Lari dari medan yang turun
Latihan Daya tahan Kecepatan
ü Lari dengan jarak cukup jauh 100 -600 meter
ü Latihan dengan Ins and out. Sprint 20 m. rilek 20 meter. 3 repetisi
Latihan Kekuaan maksimal
ü Latihan untuk kekuatan otot ektensor(Lompat baku 3 x 3 x 90 % dari maksimal
ü Latihan sirkuit training dengan beban yang rengan
Latihan dsya tahan ,kekuatan kecepatan
ü Lari denan beban / lari kijang 100 m
ü Lari di medan naik
Kekuatan ,kecepatan power
ü Bebagai latihan denga beban, sperti leg pres, step up dengan beban 60 – 80 % dengan 3 seet 3 repetisi x 80 % beban mak
ü Lari tahan dengan jarak jauh
ü Lari mulipel jump, Lari lompat/Lari kijang
ü Lari tahanan dengan beban
  1. Teknik Finis
-Teknik memasuk garis finis dapat dengan menyodorkan badan, membusungkan dada,.
  1. Yang perlu diperhatikan dalam latihan adalah :
  • Kekuatan maksimal
  • Kecepatan :Kecepatan Reaksi,Kecepatan gerak,Kecepatan Akselarasi/percepatan
  • Daya Tahan Aerobik dan Anareobik
  • Koordinasi
  • Kelentukan
  • Mental.
ü Latihan . Peningakatan sistimatis tekanan psikologis
ü Pertandingan: Meningkatan kemamupan kosentarasi,raliksasi dan kemampuan mempersiapkan diri untuk mencapi kenerja optmal.
Di tulis Nur Edi Setiyono

Mari datang langsung dan berpartisipasi dalam pemutaran film dokumenter Truth in Numbers? Everything, According to Wikipedia
Sabtu, 28 Juli 2012, pukul 11.00—13.00, @America, Pacific Place, Jakarta.
Gratis dan terbuka untuk umum. Info lebih lanjut, hubungi info@wikimedia.or.id
Tersedia beasiswa perjalanan yang disediakan Wikimedia Indonesia untuk yang berada di luar Jakarta.

Kejuaraan Dunia Atletik IAAF

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Kejuaraan Dunia Atletik IAAF (bahasa Inggris: IAAF World Championships in Athletics) adalah kompetisi atletik yang diadakan setiap dua tahun sekali oleh Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IIAF).

Daftar isi

Sejarah

Kejuaraan dunia atletik pertama kali dilangsungkan di Helsinki pada tahun 1983. Kejuaraan Dunia Atletik pertama berlangsung setelah disetujui Pertemuan Dewan IAAF di Puerto Rico pada tahun 1976. Walaupun demikian, ide mengadakan kejuaraan dunia untuk olahraga atletik mulai ada sejak tahun 1960-an. Pada waktu itu, negara-negara anggota IAAF tidak sependapat lagi dengan keputusan IAAF tahun 1913 yang menyamakan Olimpiade Musim Panas dengan kejuaraan dunia atletik.
Setelah kota Stuttgart, Jerman Barat dan Helsinki, Finlandia mencalonkan diri, Dewan IAAF memutuskan Helsinki sebagai tempat penyelenggaraan kejuaraan dunia yang pertama. Kejuaraan dilangsungkan di Stadion Olimpiade Helsinki, tempat Olimpiade Helsinki 1952 dilangsungkan.
Atlet dan jumlah negara peserta terus bertambah setiap kali kejuaraan dilangsungkan. Kejuaraan Dunia Atletik yang pertama pada tahun 1983 hanya diikuti 1.300 atlet dari 154 negara, sedangkan pada tahun 2003 diikuti 1.907 atlet dari 203 negara.
Mulai tahun 2005, setiap nomor pertandingan tersedia sekaligus untuk pria dan wanita, kecuali nomor Jalan Cepat 50 km yang hanya tersedia untuk pria. Selain itu, wanita bertanding pada nomor Lari Gawang 100 m dan Heptatlon, sedangkan pria memiliki pertandingan Lari Gawang 100 m dan Dekatlon.
Pertambahan nomor yang dipertandingkan bagi wanita dari tahun ke tahun:

Kejuaraan

Daftar berikut ini dari Sejarah Kejuaraan Dunia Atletik IAAF.[1][2]
Ke Tahun Kota Negara Tanggal Stadion Jumlah
nomor
Jumlah
atlet
1 1983 Helsinki  Finlandia 7 Agustus - 14 Agustus 1983 Olympiastadion 41 1.355
2 1987 Roma  Italia 28 Agustus - 6 September 1987 Stadion Olimpico 43 1.451
3 1991 Tokyo  Jepang 23 Agustus - 11 September 1991 Stadion Olimpiade Tokyo 43 1.517
4 1993 Stuttgart  Jerman 13 Agustus - 22 Agustus 1993 Stadion Gottlieb-Daimler 44 1.689
5 1995 Gothenburg  Swedia 5 Agustus - 13 Agustus 1995 Ullevi 44 1.804
6 1997 Athena  Yunani 1 Agustus - 10 Agustus 1997 Stadion Olimpiade Athena 44 1.882
7 1999 Sevilla  Spanyol 20 Agustus - 29 Agustus 1999 Stadion Olimpiade Sevilla 46 1.821
8 2001 Edmonton  Kanada 3 Agustus - 21 Agustus 2001 Stadion Persemakmuran 46 1.677
9 2003 Saint-Denis  Perancis 23 Agustus - 31 Agustus 2003 Stade de France 46 1.679
10 2005 Helsinki  Finlandia 6 Agustus - 14 Agustus 2005 Olympiastadion 47 1,688
11 2007 Osaka  Jepang 24 Agustus - 2 September 2007 Stadion Nagai 47 1.981
12 2009 Berlin  Jerman 15 Agustus - 23 Agustus 2009 Olympiastadion

13 2011 Daegu  Korea Selatan 2011 Stadion Piala Dunia

14 2013 Moskwa  Rusia 2013 Stadion Luzhniki

Referensi

Pranala luar